Selasa, 20 Mei 2014

5 posisi dasar potrait lighting for fotografi and video

5 posisi dasar potrait lighting for fotografi and video


1.Rembrandt Light

Rembrandt Lightning adalah metode pencahayaan studio di mana wajah subyek di satu sisi terexpos cahaya dengan hanya segitiga kecil cahaya muncul di pipi berlawanan
Pengaturan ini memberikan efek yang sedikit dramatis oleh cahaya pencampuran dengan bayangan. Efek ini sering disebut sebagai chiaroscuro, kata Italia yang terjemahan harfiah adalah terang-gelap. Rembrandt pencahayaan adalah salah satu setup pencahayaan dasar yang umum digunakan dalam Fotografi potrait  dan juga salah satu yang lebih sering disalahartikan. Posisi ini memiliki banyak kesamaan dan sering sulit dibedakan dengan Short Lightning . Meskipun pengaturan pencahayaan dasar, pencahayaan Rembrandt sering dilakukan secara tidak benar. Untuk menjadi benar pencahayaan Rembrandt, bahwa segitiga sangat penting cahaya harus sekitar lebar yang sama dan panjang mata pelajaran dan hidung, masing-masing. Sementara potret bawah disusun dan menyala dengan baik, Anda dapat melihat bagaimana segitiga meluas melewati hidung subjek. Kesalahan ini mudah diatasi dengan mengatur jarak cahaya atau reflektor untuk wajah subjek.
One-light Rembrandt Lighting setup:
 
One-light with reflector Rembrandt Lighting setup
      

Beberapa Contoh foto rembrandt light:

         

2.Split Light

Split lighting adalah salah satu dari 5 setup pencahayaan dasar yang digunakan dalam studio fotografi potret. Pencahayaan perpecahan di tingkat yang paling dasar dibangun dengan sumber cahaya tunggal ditempatkan 90 derajat offset dari subjek dan sedikit lebih tinggi dari tinggi mata, pencahayaan satu setengah dari wajah, dan meninggalkan yang lain dalam bayangan.
Hal yang membedakan Split lighting dari short lighting atau broad lighting adalah penempatan subyek kepala Split lighting selalu diambil dengan subjek menghadap sejajar ke kamera, tidak seperti short lighting, broad lighting, dan Rembrandt lighting yang kepala subjek semuanya berhubungan kamera angel.
One-light Split Lighting setup:
One-light Split Lighting setup diagram    One-light Split Lighting setup example

Beberapa Contoh Foto Split lighting:

      

3.Broad lighting

Broad lighting adalah ketika wajah subyek sedikit berpaling dari bagian tengah, dan sisi wajah yang lebih luas menghadap kamera dan terkena cahaya. Ini menghasilkan area besar cayaha di wajah dan daerah shadow terlihat lebih kecil. Broad lighting terkadang juga digunakan untuk potret "High Key" 
Tipe lighting ini membuat wajah orang menjadi terlihat lebih luas atau lebih lebar dan bisa digunaka buat seseorang yang memiliki wajah tipis dan memperlebarnya.
Broad lighting setup:
 Broad Lighting Example
Beberapa Contoh Foto Broad lighting:
   

4.Butterfly Lighting

Butterfly lighting ato bisa disebut Clamshell Lighting, Glamor Lighting, Beauty Lighting, atau Paramount Lighting. butterfly light pada dasarnya terdiri dari satu sumber cahaya tunggal lurus mengarah pada subyek, dan diangkat cukup tinggi untuk membuat bayanga dibawah subyek. Hal ini menyebabkan sedikit bayangan 'butterfly' muncul tepat dibawah hidung subyek.

Butterfly Lighting setup:



Beberapa contoh foto butterfly lighting:

     

5. Loop lighting

Loop lighting adalah variasi kecil dari butterfly lighting. Loop lighting dibuat dengan menciptakan sedikit bayangan hidung subyek pada pipi subyek.
Loop lighting adalah salah satu lighting yang umum digunakan dan sangat ideal untuk orang dengan rata-rata wajah berbentuk oval. untuk membuat Loop lighting, sumber cahaya harus lebih tinggi dari mata dan 30-40 derajat dari kamera

Loop lighting setup:


Beberapa contoh foto Loop lighting
  


SEMOGA BERMANFAAT GUYS.............

Selasa, 11 Maret 2014

APA ITU KAMERA Mirrorless



Kamera mirrorless alias Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) atau Kamera Tanpa Cermin Dengan Lensa Yang Bisa Diganti-ganti (apa tuh singkatannya dalam Bahasa Indonesia?) alias Compact Camera System alias Electronics Viewfinder with Interchangeable Lens (EVIL) -duh banyak banget istilahnya – adalah salah satu kelas sistem kamera digital yang mulai menanjak popularitasnya sejak pertama kali dimunculkan di sekitar 2008. Jawaban singkat dari pertanyaan “Apa sih Kamera Mirrorless?” adalah kamera yang mirip DSLR namun tidak memakai cermin. Nah untuk jawaban panjang, silahkan baca lebih lanjut.

Background

Belum lama pertanyaan klasik, ‘Kamera apa yang sebaiknya saya beli?’ memiliki jawaban yang relatif simpel namun memiliki konsekuensi berat: mau kamera DSLR atau kamera saku?. Kalau priotitasnya adalah kualitas hasil foto terbaik, kecepatan dan kontrol manual penuh, maka pilihannya kamera DSLR. Sementara kalau prioritas kita adalah ukuran kecil, enteng, gampang dipakai, harga terjangkau maka pilihannya jatuh ke kamera saku dengan pengorbanan kualitas foto yang lumayan besar.
Jalan tengah juga berusaha dimunculkan oleh produsen kamera dengan kelas kamera superzoom, meskipun kamera superzoom masih jauh dari ideal untuk menjadi kamera jalan tengah mengingat ukuran sensornya yang kecil. Anda bisa membaca lagi perbedaan Kamera DSLR, Kamera Saku dan Kamera Superzoom disini.

Kamera Jalan Tengah

Namun sejak dimunculkannya kamera mirrorless, banyak orang menganggap bahwa jalan tengah ideal sudah mulai terlihat arahnya. Kamera mirroless memiliki karakteristik sebagai beriku:
  1. Ukuran relatif lebih kecil dan ringkas
  2. Jauh lebih ringan
  3. Kualitasnya hasil fotonya tidak jauh-jauh amat dari DSLR
  4. Ukuran sensornya setara DSLR kelas menengah
  5. Memiliki opsi mengganti lensa/Lensa Dapat Di ganti-ganti
  6. Harganyapun tidak semahal kamera DSLR (mmm, kecuali Leica dan Fujifilm X)

Perbedaan Mirrorless Dengan DSLR

Kamera mirrorless dslr
Cara kerja kamera DSLR membutuhkan cermin (mirror) untuk memunculkan gambar di viewfinder, baca lebih detail cara kerja kamera DSLR disini. Nah kamera mirrorless didapat dengan membuang cermin yang ada di DSLR. Konsekuensinya adalah menghemat ukuran dan berat kamera (serta menghemat harga), namun kita kehilangan viewfinder optik, oleh karena itu kamera mirrorless menggunakan sistem viewfinder elektronis (EVF – electronic viewfinder), kecuali Leica dan Fujifilm yang memiliki viewfinder optik. Kualitas foto kamera mirrorless juga tidak kalah dengan DSLR karena ukuran sensor yang relatif sama

Pilihan Kamera Mirrorless

Pada saat artikel ini ditulis (Juli 2012), dipasaran tersedia beberapa pilihan sistem kamera mirrorless, paling tidak ada tujuh jenis sistem kamera dari hampir semua produsen kamera kecuali Canon (di Indonesia, merk Epson dan Ricoh jarang tersedia). Mereka adalah:
  1. Leica M
  2. Micro Four-Third: Olympus OMD dan PEN
  3. Micro four third: Panasonic G
  4. Samsung NX
  5. Sony NEX
  6. Nikon 1
  7. Pentax Q dan K
  8. Fujifilm X

Sudah Matangkah Sistem Kamera Mirrorless?

Membeli kamera mirrorless juga sama dengan membeli kamera DSLR, kita butuh membangun sistem kamera lengkap: membeli body kamera itu sendiri, membeli lensa yang sesuai serta aksesorisnya. Oleh karena itu kita menganggapnya sebagai investasi jangka panjang.
Kalau kamera SLR Digital (DSLR) sudah ada sejak 15 tahun yang lalu dan sistem SLR film sudah ada sejak 50 tahun yang lalu, maka kamera mirrorless baru ada sejak 3 atau 4 tahun yang lalu (lihat saja nama aliasnya begitu banyak kan?), jadi masih akan banyak terobosan dan penyempurnaan yang akan dibuat. Terutama masalah kecepatan, akurasi dan viewfinder. Yang jelas kamera mirroless makin hari makin populer (lihat saja di toko kamera) dan memiliki daya tarik tersendiri mengingat dengan paket yang lebih ringkas sehingga enak dibawa kemana saja, mereka mampu menghasilkan foto yang juga bagus dan memiliki kontrol ala DSLR.


MENGENAL MACAM MACAM FILTER DALAM FOTOGRAFI








Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang  diujung  lensa. Bentuk filter ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.  Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
1. Filter Clear atau Normal
Filter Clear berfungsi untuk melindungi lensa kamera dari unsur kotoran debu yang mudah menempel pada saat melakukan pemotretan di luar gedung. Selain itu juga menjaga lensa terbebas dari goresan benda-benda tumpul,filter ini tidak menciptakan efek terhadap hasil bidikan.
2. Filter Ultra Violet (UV)
Filter Ultra Violet selaiun berfungsi melindungi lensa dari kotoran debu,tetapi mempunyai  fungsi yang lain yaitu menyaring sinar ultra violet yang berdampak pada hasil foto menjadi berkabut atau dengan istilah lain Haze. Dengan menggunakan filter ini, maka hasil foto yang dibidik dapat terjaga ketajaman dan realitas warnannya. Efek pemakaian pada filter ini lebih kelihatan pada kamera jenis manual atau kamera yang masih menggunakan media penyimpanannya dengan film seluloid. Sedangkan untuk kamera digital tidak begitu kelihatan efeknya, hal itu dikarenakan efek dari sinar ultra violet sudah tereduksi dengan sensor beberapa jenis kamera  yang bergitu canggih.
3. Filter Neutral Density (ND)
Filter Neutral Density (ND) merupakan filter kamera fotografi yang berfungsi untuk mengurangi pencahayaan yang berlebihan, sehingga hasil gambar akan terlihat lebih tajam dan lembut meskipun dengan menggunakan kecepatan di bawah standard, filter ini mampu menciptakan kesan redup dalam cuaca yang begitu terik. Pemakaian filter ini akan tampak hidup jika dikaitkan dengan karakter gerakan air, misalnya arus air kali yang mengalir dengan derasnya di daerah pegunungan atau arus air terjun yang deras turun dari perbukitan atau tempat yang lebih tinggi. Untuk melakukan pemotretan efek air yang bergerak,  maka perlu menggunakan kecerpatan yang rendah anatara 15 atau 30, karena pemilihan kecepatan rendah itu, sehingga menimbulkan kesan percikan air yang halus. Kalau tanpa menggunakan filter, secara otomatis akan menciptakan keoveran dari proses exposurenya. Tetapi kalau memakai filter ini cahaya disekeliling akan diturunkan intensitasnya sehingga berdampak menciptakan suatu keredupan dengan disertai proses exposure dalam waktu yang lama. Lamanya proses penekanan shutter speed dari proses exposure tergantung dari pemilihan filternya, karena pada jenis Filter Neutral Density (ND) terdapat beberapa pilihan.
4. Filter Graduated Neutral Density (GND)
Pada prinsipnya penggunaan Filter Graduated Neutral Density (GND) mirip dengan Filter Neutral Density (ND), hanya perbedaannya terletak pada nilai intensitas penurunannya. Pada Filter Graduated Neutral Density (GND) nilai penurunannya adalah setengahnya dari Filter Neutral Density (ND). Pemakaian filter ini cocok untuk pembuatan karya fotografi bertemakan pada kategori Landscape atau pemotretan pemandangan Misalkan pemandangan pegunungan atau pantai. Filter Graduated Neutral Density (GND) dalam visualisasi wujudnya berbentuk kaca lingkaran yang warnanya ada dua bagian gelap dan clear secara gradasi. Dua warna inilah yang menghasilkan efek pada foto bidikan dengan karakter perbedaan intensitasnya. Dalam pemakiannya tentu saja posisi warna gelap berada pada bagian atas sebagai berfungsi sebagai penahan kuatnya cahaya langit.
5. Filter Polarizing
Filter Polarizing dalam fotografi memberikan nilai lebih pada saturation yaitu akan menaikan ketajaman pewarnaan obyek bidikan hingga hasilnya dapat menciptakan ruang yang dalam. Filter ini sangat baik dalam menciptakan karya foto pemandangan atau bersifat natural. Perbedaan hasil pemotretan sangat mencolok ketika kita memakai dan tidak memakai filter ini. Selaian mencitakan ketajaman pewarnaan, filter ini mampu meredam pantulan atau refleksi benda bidikan terhadap lensa kamera, seperti pada pemotretan di sebuah kolam ikan atau aquarium. Pantulan goyangan air yang menimbulkan efek akan diredam sehingga hasilnya akan terlihat natural. Pemakaian Filter Polarizing akan menciptakan kedalaman pewarnaan terhadap gambar sehingga hasilnya mencerminkan adanya ruang, dimana gambar dari bidikan akan terlihat lebih hidup bagaikan dari aslinya.
6. Filter Infra Red/ Infra Merah (IR)
Filter Infra Red dalam fotografi berfungsi meloloskan sinar gelombang infra red dan akan menahan dampak dari sinar lainnya yang masuk ke dalam lensa kamera. Penggunaan filter ini akan menciptakan kesan tersendiri sehingga hasilnya dapat digolongkan hasil karya fotografi seni. Efek yang dihasilkan yaitu mampu membuat obyek bidikan terkesan dalam pewarnaan bernuansa kemerahan. Penggunaan filter ini akan lebih baik jika obyek yang difoto adalah pemandangan sehingga menghasilkan sebuah karya foto dengan visualisasi pencerminan suasana imajinatif, seolah-olah kita berada di alam yang lain . Efek keadaan nyata juga dapat dihasilkan dengan berbagai macam karakter perpaduan warna tergantung dari versi filter yang dipakainya.
7. Filter Soft atau Filter Close-Up
Filter Soft dalam fotografi adalah filter yang mampu menciptakan kesan lembut atau efek halus terhadap obyek yang menjadi bidikannya itu. Filter Soft sangat cocok untuk pemotretan model terutama dengan pengambilan type of shotnya benbentuk Close-Up. Dengan memakai filter ini, maka obyek yang dipotret secara close-Up akan terlihat menggambarkan kelembutan pada paras wajahnya, sehingga hasil foto terlihat bagus dan mulus. Hasil fotografi ini sering dipakai dalam menciptakan sarana periklanan misalnya Poster di majalah atau di Koran.
8. Filter Gradasi
Filter Gradasi pada fotografi merupakan filter perpaduan secara gradasi dari dua warna yang dapat menghasilkan efek pada hasil pemotretan dengan karakter warna yang sama. Pemakaian Filter Gradasi akan menciptakan gambar dengan pengolahan warna secara gradasi. Warna yang dihasilkan sama persis dari warna filternya yang terdiri dari dua warna dalam transisi yang lembut. Hasil fotonya dari pemakaian filter ini dapat diklasifikasikan sebagai seni fotografi  
9. Filter Star atau Filter Cross lens
Pemakaian Filter Star atau Filter Cross Lens akan menciptakan efek bintang atau sinar yang memancar dari cahaya lampu yang menjadi obyeknya. Filter ini akan dapat menciptakan karya foto menarik, jika yang dipotret adalah suasana malam hari dengan penuh cahaya lampu terutama lampu berwarna-warni. Demikian juga apa bila kita mau pemotret cahaya lilin, maka akan menimbulkan efek bintang pada api lilin tersebut.

Selasa, 04 Maret 2014

FOTO KOMERSIL

KOMERSIL




Ingin tahu lebih banyak tentang fotografi komersial? Baca artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang topik ini menarik:
Foto Komersial adalah mereka yang dibuat khusus untuk tujuan komersial seperti dalam iklan, billboard, publikasi, menu, brosur, acara TV, dan sejenisnya. Hal yang perlu diingat adalah bahwa jika seseorang menyewa seorang fotografer untuk mengambil gambar dari produk atau jasa yang dia ingin untuk dijual atau dibuat dikenal masyarakat, maka dianggap fotografi komersial.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang foto-foto komersial, lihatlah gambar di sekitar Anda. Hanya melihat ini dapat bercerita banyak tentang bagaimana fotografi komersial dilakukan. Perhatikan bagaimana gambar disajikan serta efek yang dibuat pada pemirsa. Anda juga bisa menganalisis hal-hal seperti bagaimana menarik itu, apa gambar menyiratkan, seberapa baik pesan telah disampaikan, dan lain-lain.
Baca artikel online tentang fotografi komersial . Banyak ini dapat membaca gratis dengan mengetik frase ” fotografi komersial” dalam mesin pencari Internet Anda. Anda juga akan menemukan situs-situs yang berhubungan dengan topik. Jika Anda ingin, Anda juga bisa pergi ke kelompok-kelompok internet atau kunjungi forum di mana Anda dapat berpartisipasi dalam diskusi tentang fotografi komersial dan mata pelajaran terkait. Secara umum, ada banyak informasi berharga untuk ditemukan dengan cepat dengan menggunakan sumber-sumber Internet. Hanya pastikan bahwa Anda tahu bagaimana membedakan informasi yang berkualitas dari yang tidak bisa diandalkan, karena orang dapat mengirimkan informasi di Internet bahkan jika mereka tidak tahu banyak tentang topik tersebut.
Pergi ke sebuah studio fotografi. Jika Anda tidak tahu tempat tertentu untuk pergi ke, meminta mereka yang tertarik dalam fotografi karena mereka mungkin tahu studio fotografi untuk menyarankan kepada Anda. ” Ketika Anda di sana, tanyakan fotografer jika dia bersedia untuk chatting dengan Anda mengenai topik. Tentu saja, akan lebih baik jika Anda mengambil catatan atau merekam percakapan sehingga Anda dapat menyimpan informasi yang telah Anda pelajari.
Anda juga dapat memeriksa direktori dan situs jaringan sosial untuk melihat apakah Anda dapat berbicara dengan seorang fotografer komersial atau seorang fotografer iklan. Berbagai jenis fotografer akan menawarkan informasi yang khusus untuk bidang pekerjaan mereka, sehingga yang terbaik adalah untuk berbicara dengan fotografer sebanyak yang Anda bisa untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat fotografi komersial.
Fotografi komersial terkait dengan berbagai topik, dan jika Anda ingin menjelajahi topik ini lebih lanjut, Anda mungkin harus belajar sedikit tentang topik seperti fotografi pada umumnya, perdagangan, psikologi, media, komunikasi massa dan lain-lain. Melakukan hal ini akan membantu Anda memahami topik dalam kaitannya dengan dunia nyata lebih lengkap.
Mengetahui semua tentang fotografi komersial membuka mata Anda terhadap efek iklan yang Anda lihat sehari-hari. Pilih sumber informasi Anda secara bijaksana karena akan mempengaruhi bagaimana Anda melihat foto-foto seiring berjalannya waktu.

Jumat, 21 Februari 2014

memahami seri pada kamera NIKON dan CANON

MEMAHAMI SERI CANON

ada banyak seri canon dslr,tapi menentukankamera yang tepat untuk tiap tiap kebutuhan dan level sering kali membutuh kan kejelian dan pemahaman teknis.
secara umum semua kamera csnon di beri code ANGKA seperti 1000D,350D,50D dll

3-4 digit angka
kamera ini di sebut dengan entry-level atau secara definitif di maksut kan kepada orang yang mau masuk dunia fotografi
contoh nya: eos 1000D,350D,300x

2 digit angka 
kamera ini bisa di sebut dengan istilah advanced amateur jadi orang yang sudah terbiasa dengan DSLR namun di anggap kelas menengah 
contoh nya : 50D 40D 60D

1 degit angka
 kamera ini di sebut dengan istilah high-end karena di tujukan pengguna profesional
contoh nya: 7D.1D dll


MEMAHAMI SERI PADA NIKON


Dibanding canon penomoran seri nikon lebih cenderung sulit di pelajari namun secara umum,seri pada DSLR nikon di bagi menjadi beberapa poin berikut , sebelum mengawali nya perlu anda tahu seri pada nikon di awali dengan huruf  'D'

1 digit angka,
kamera ini di anggap dalam kelas pro-level,karena kamera ini di tujuh kan kepada fotografer profesional atau fotografer kelas atas,contoh nya adalah (D3)




2 digit angka
,kamera ini berada pada entry-level kamera,karena kamera ini di tujuh kan untuk pengguna pemula.tapi berbeda dengan canon body nikon tetap kokoh walau pun di tujuhkan kepada kelas pemula
contoh nya : (D60)



3 digit angka,
kamera ini di tujuhkan pengguma menengah atau satu level dibawah profesional
contohnya:(D700)



Rabu, 19 Februari 2014

TEHNIK FOTOGRAFI

#. Bluring
blur disini berarti bukan tidak jelas semuanya.tapi ada beberapa bagian foto yang di tegas kan ada juga beberapa bagian foto yang di buramkan



#.Freezing
  kitika kita gunakan tehnik ini ,waktu benar benar di hentikan dalam selembar foto,gerakan yang cepat dari objek di hentikan lewat rana,tehnik ini sebaik nya digunakan pada objek yang bergerak cepat 

#.panning
jika blurring membuat blur objek maka ini membuat blur background,teknik ini adalah kebalikan dari blurring,foto panning mempertimbangkan 2 hal: kecepatan objek yang bergerak dan focusing yang tepat

 #.zooming 
tehnik ini akan menimbulkan kesanbackground yang menujuk pada objek


 

STUDIO SEDERHANA



MEMBUAT STUDIO SEDERHANA
1. Cari ruangan yang tepat
      carilah bagian rumah anda yang kosong dan sulap dia menjadi ruangan studio
2. Tentukan background
    setelah itu anda tentukan dimana anda akan menaruh background
3. Carilah furniture dan properti
     tidak perlu yang mewah , anda dapat mengakalinya dengan property yang biasa-biasa saja
4.Jangan beli hal-hal yang tidak perlu
   buat apa membeli lightbanks kalau ukuran studio kita tidak terlalu besar ? coba pikirkan hal ini baik baik

Senin, 17 Februari 2014

memilih angle yang bagus



Bagaimana memilih angle yang bagus

Jika Anda melihat sesuatu yang menarik untuk difoto, organ tubuh yang pertama perlu bergerak adalah kaki, bukan tangan. Mengapa? Karena Anda mungkin perlu bergerak memutari obyek dulu untuk mendapatkan angle dan komposisi yang maksimal. (Tentu saja, hal ini bisa diabaikan jika timing atau sikonnya tidak mengizinkan kita untuk bergerak sebelum memotret.)
Bagi saya, angle dan komposisi adalah kunci untuk mendapatkan foto yang bagus. Dengan komposisi yang bagus, obyek yang sederhana (atau bahkan sepele) pun bisa disajikan dengan cantik. Sebaliknya, dengan komposisi atau angle yang jelek, obyek yang luar biasa pun akan terlihat nanggung atau kurang pas jika dipajang di dinding.
Pertama-tama, saya perlu klarifikasi dulu apa yang saya maksud dengan angle dan komposisi; definisi saya mungkin berbeda dengan definisi orang lain atau bahkan pengertian yang lazim dipakai.
Sebenarnya, angle dan komposisi mengacu ke satu hal yang sama: bagaimana sebuah foto diambil/dibuat. Angle mengacu ke fotografer dan kamera: arah dari mana foto tersebut diambil. Sedangkan komposisi mengacu ke hasil fotonya: bagaimana elemen-elemen dalam foto tersebut disusun/diatur sehingga menghasilkan keseluruhan gambar yang menarik atau kuat. Angle menentukan komposisi; begitu juga untuk mengubah komposisi diperlukan perubahan angle.
Secara umum, bisa dikatakan pemilihan angle dilakukan sebelum pemilihan komposisi. Pilihan angle sangat banyak: seorang fotografer bisa memutuskan untuk mengelilingi sebuah obyek 360 derajat, bahkan terkadang ada pilihan untuk mengambil angle dari atas atau pun dari bawah. Setelah memutuskan dari arah mana ia akan memotret, barulah sang fotografer mengangkat kamera ke matanya, membidik obyek, dan menggeser2 sedikit kameranya untuk mengubah letak obyek (dan obyek-obyek lain, termasuk foreground atau background) untuk mencapai komposisi yang ideal. (Walaupun tidak menutup kemungkinan sang fotografer ternyata harus bergeser dan mengubah angle sedikit lagi untuk mencapai komposisi yang lebih ideal. Misalnya, karena ternyata dari angle yang ia pilih obyeknya akan kurang kontras dibanding background.)
Saya memutari kandang burung ini agar bisa memotretnya tepat dari samping, dan berjongkok agar anglenya (lebih) sejajar, baru kemudian menggerak-gerakkan kamera beberapa senti agar burungnya “pas” mengisi frame
Nah, seperti apakah angle yang bagus itu? Angle yang bagus adalah angle yang bisa menyampaikan apa yang Anda ingin sampaikan dengan sebaik-baiknya.
Mungkin terdengar sederhana, tapi ada satu pesan penting yang sering dilupakan orang: bahwa Anda pertama-tama harus tahu dulu apa yang Anda ingin sampaikan. Jadi, langkah pertama adalah: visualisasi. Dalam kasus foto burung di atas, misalnya, saya punya pilihan untuk mengambil foto tersebut dari arah depan atau samping (dengan derajat yang bervariasi); selain itu saya juga bisa memotret burung itu sambil berdiri (angle dari atas ke bawah), atau saya bisa jongkok dan memotretnya dari samping (sejajar). Apakah angle turun itu jelek? Apakah angle dari depan itu jelek? Entahlah, tapi yang jelas bukan itu yang ada di visualisasi saya :)
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih angle:

Dari arah manakah obyek perlu difoto untuk menyampaikan apa yang saya ingin sampaikan?

Bayangkan Anda melihat seorang tunawisma sedang tidur di trotoar. Anda punya pilihan untuk mengambil fotonya tegak lurus dari samping (sehingga badannya melintasi frame), atau dari arah kepala ke kaki, atau dari arah kaki ke kepala; begitu juga Anda bisa memotret dari atas ke bawah, atau sejajar (mungkin perlu jongkok?). Mana yang lebih bisa menyampaikan apa yang ingin Anda sampaikan (rasa kasihan, rasa kagum, atau sekedar snapshot kehidupan?).
Ada beberapa “aturan” yang bisa diikuti tentang pengambilan angle; misalnya, angle dari atas ke bawah biasanya menggambarkan XXX, atau angle dari bawah ke atas akan memberikan kesan YYY, tapi menurut saya ini hal yang tidak begitu penting untuk dihafalkan. Lebih baik kita mencoba sendiri dan melihat hasilnya. Saya lebih suka tidak mengurung kreatifitas Anda dengan mengajari bahwa angle begini akan menghasilkan kesan begitu. Siapa tahu Anda bisa menemukan penggunaan angle yang menimbulkan efek yang berbeda dari yang selama ini dipakai :)

Apa yang sebaiknya digunakan sebagai background atau foreground?

Pilihan angle mempengaruhi apa yang masuk dalam frame, bahkan jika hanya sebagai background yang tidak focus sekalipun. Dalam kasus tunawisma di atas, jika Anda mengambil angle tegak lurus, maka mungkin yang masuk dalam frame Anda hanyalah tunawisma tersebut dan sepotong trotoar dan tembok. Jika Anda mengambil angle lebih miring, maka mungkin sebagian dari pemandangan jalanan akan terekam juga dalam frame Anda.

Background/foreground apa yang memperkuat foto?

Apakah pemandangan jalanan tersebut akan membantu memperkuat foto Anda? Ini kembali tergantung pada apa yang ingin Anda sampaikan. Apakah Anda lebih suka jika fotonya simpel dan hanya berisi sang tunawisma, trotoar dan tembok saja? Terserah Anda :)

Background/foreground apa yang memperkuat foto?

Apakah pemandangan jalanan tersebut akan membantu memperkuat foto Anda? Ini kembali tergantung pada apa yang ingin Anda sampaikan. Apakah Anda lebih suka jika fotonya simpel dan hanya berisi sang tunawisma, trotoar dan tembok saja? Terserah Anda :)

Apakah obyek cukup kontras dengan background?

Foto cenderung menjadi lebih kuat jika obyek bisa teridentifikasi dengan jelas; antara lain dengan membuat kontras yang cukup tinggi antara obyek dengan background.

Di contoh foto burung di atas, misalnya, si burung mempunyai kontras tinggi di sebagian besar tempat. Kontras cukup rendah di bagian “dagu”, misalnya, (kepala bagian bawah, di pangkal paruh), di mana burung yang putih bertemu dengan background yang putih juga. Sedangkan di bagian badan, kontras cukup tinggi dengan bulu berwarna putih dan background hitam.
Hal ini lebih mudah untuk dipraktekkan di foto berwarna, karena jumlah warna yang sangat banyak, memungkinkan obyek lebih terpisah dari background; jika foto hitam putih besar kemungkinan Anda mendapatkan obyek abu-abu berbaur dengan background yang abu-abu juga….
So far baru itu sih yang terpikir oleh saya. Tidak sulit-sulit amat, kan? Yang penting adalah menyadari bahwa yang perlu bergerak duluan adalah kaki, bukan tangan :)

fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.

Menghasilkan Foto Yang Bagus dalam Proses Fotografi

Untuk menghasilkan sebuah hasil karya yang bagus atau menarik ada beberapa faktor, faktor yang paling utama adalah faktor pencahayaan, tanpa cahaya atau pencahayaan yang baik akan terlalu sulit untuk menghasilkan hasil karya yang bagus, untuk itu dibutuhkan faktor yang kedua.
Faktor kedua adalah fotografer, foktor ini juga penting, karena tanpa fotografer proses fotografi tidak akan terjadi. Disini fotografer akan dituntut dan di uji seni atau kreatifitas nya untuk menghasilkan subuah foto yang bagus atau menarik.
Fotografer adalah sebuah profesi, fotografer hidup dengan fotografi.
Faktor yang ketiga adalah kamera, tanpa kamera proses fotografi pun tidak  terjadi. Kamera adalah alat pokok pada kegiatan fotografi. Faktor yang terakhir adalah faktor pendukungm seperti lensa cadangan, alat bantu cahaya ( lampu flash kamera), reflektor, tripod, dan lain-lainnya
Tidak perlu menggunakan kamera yang mahal untuk menciptakan sebuah karya seni fotografi.
Setelah faktor-faktor diatas menjadi satu, seorang fotograferlah yang kemudian menjadi faktor utama untuk menciptakan sebuah seni foto yang bagus dan menarik.
Sebuah Foto yang bagus itu adalah relatif, dan foto yang jelek adalah mutlak.
ISTILAH ISTILAH DALAM FOTOGRAFI
 

AF-Lock


AF merupakan singkatan dari Auto Focus. AF-Lock digunakan untuk mengunci fungsi Auto Focus.
Caranya dengan menekan setengah tombol shutter hingga fokus gambar dikunci.
Fungsi ini sangat berguna, jika Anda ingin memfokuskan pada obyek yang Anda ingin letakkan di samping. Caranya fokuskan dulu obyek tersebut saat ditengah, lalu geser kamera sambil menekan setengah tombol shutter.

Aperture

Aperture merupakan besarnya bukaan lensa kamera untuk menentukan berapa banyak cahaya yang bisa masuk dan mengenai sensor gambar di kamera.
Pada kamera saku biasanya aperture sudah diatur otomatis oleh sistem kamera. Sedangkan kamera yang lebih canggih, bisa diatur untuk manual ataupun otomatis.

Aspect Ratio

Perbandingan ukuran foto atau video. Yang paling umum adalah 4:3 dan 16:9 (wide screen).

Autofocus (AF)

Autofocus atau sering disingkat AF merupakan kemampuan kamera digital untuk secara otomatis membuat obyek gambar yang diinginkan menjadi lebih tajam atau jelas.
Untuk kamera digital pemula, biasanya fungsi ini secara otomatis akan aktif. Namun untuk kamera digital canggih, Anda dapat mengarahkan fokus secara manual dengan mengatur lensa.

Automatic exposure (AE)

Automatic exposure (AE) merupakan kemampuan kamera digital untuk mengatur bukaan lensa (lihat aperture) maupun kecepatan shutter berdasarkan kondisi cahaya di sekitarnya.
Kamera digital untuk pemula seperti kamera saku telah memiliki 3 atau lebih mode AE yang berbeda.

Burst Mode

Burst mode merupakan fitur kamera digital untuk mengambil beberapa gambar sekaligus dalam waktusingkat. Misalnya Anda ingin mengambil sekaligus 10 foto dalam waktu 3 detik.
Burst mode khususnya berguna saat Anda ingin mengambil gambar obyek yang bergerak dengan cepat.
Istilah lainnya adalah continuous shooting mode.

CCD

CCD (Charge Coupled Device), merupakan chip di dalam kamera yang berfungsi sebagai sensor gambar.
CCD terdiri dari jutaan kapasitor. Fungsinya yaitu saat cahaya masuk ke dalam kamera melalu lensa, maka cahaya akan mencapai bagian CCD.
Teknologi yang lebih populer saat ini yaitu CMOS.

CMOS Sensor

CMOS (complementary metal-oxide semiconductor) merupakan sensor gambar dalam kamera digital yang terdiri atas sirkuit yang terintegrasi untuk merekam suatu gambar.
CMOS terdiri dari jutaan sensor pixel yang termasuk di dalamnya sebuah photodetector.
Saat cahaya masuk ke dalam kamera, setiap photodetector akan membuat arus listrik berdasarkan intensitas cahaya yang mengenainya.
Kamera digital akan mengubah data dari CMOS menjadi pixel yang akhirnya menjadi sebuah foto.
CMOS menjadi pengganti CCD karena lebih cepat dan lebih irit penggunaan batere.

CompactFlash (CF)

CompactFlash (CF) merupakan salah satu tipe memory card yang digunakan dalam kamera digital.
Fungsi memory card yaitu untuk menyimpan data foto dan video yang telah Anda buat.

Continuous shot mode

Continuous shot mode dikenal juga dengan burst mode, yaitu kemampuan kamera digital untuk mengambil sejumlah gambar dalam waktu yang singkat. Misalnya untuk mengambil gambar obyek bergerak, Anda dapat mengambil 10 foto dalam waktu 3 detik dengan mode ini.

Depth of Field (DOF)

Depth of Field (DOF) menentukan seberapa jauh obyek di depan maupun di belakang obyek yang menjadi fokus dapat terlihat jelas.
Semua obyek yang lebih jauh atau lebih dekat dari obyek yang menjadi fokus, akan terlihat kabur

Digicam


Digicam merupakan singkatan dari digital camera atau kamera digital.

Digital zoom

Digital zoom merupakan fitur kamera digital untuk memperbesar (zoom) gambar dengan menggunakan software yang terdapat di dalam kamera digital.
Cara kerjanya adalah menambah ukuran pixel.
Kelemahannya adalah gambar menjadi tidak tajam saat dilakukan digital zoom. Digital zoom akan membuat kualitas gambar menurun.
Jauh lebih baik jika menggunakan optical zoom ketimbang menggunakan digital zoom. Namun metode ini adalah yang paling mudah dan murah diimplementasikan dalam sebuah kamera digital.

DSLR

SLR atau single-lens reflex merupakan kamera yang biasa digunakan oleh fotografer profesional. Versi digital dari kamera SLR disebut sebagai DSLR.
DSLR merupakan tipe kamera yang paling canggih yang biasa digunakan untuk fotografer yang sudah berpengalaman.
Umumnya, pada DSLR, Anda bisa mengganti komponen lensa sesuai kebutuhan Anda. Banyak teknik dan fitur yang bisa Anda lakukan dengan kamera DSLR.

EXIF

Data EXIF merupakan informasi mengenai foto yang dihasilkan, seperti tanggal, waktu, jenis kamera, dan pengaturan kamera.
Data EXIF akan ditambahkan dalam file foto.

File formats

File formats menentukan jenis file yang dihasilkan oleh sebuah kamera digital. Umumnya kamera digital menghasilkan file dengan format JPEG.
Beberapa kamera digital juga bisa menghasilkan format file RAW dan TIFF.

Flash

Flash merupakan cahaya buatan untuk meningkatkan cahaya saat pengambilan foto.
Kita sering mengenal dengan istilah "lampu blitz" atau "lampu kilat".

Flash memory

Flash memory adalah media penyimpanan data yang digunakan dalam kamera digital.
Kartu memori flash dapat mempertahankan data yang disimpan tanpa membutuhkan listrik terus-menerus.
Terdapat berbagai tipe dan merk flash memory. Anda perlu memastikan tipe dan merk apa saja yang didukung oleh kamera digital Anda, jika Anda ingin menyimpan lebih banyak gambar dan mengganti flash memory dalam kamera Anda.
Istilah lainnya adalah memory card.

Focal length

Focal length merupakan jarak dari pusat lensa hingga ke focal point (lensa terdepan).
Umumnya focal length diukur berdasar milimeter, dan umumnya setara dengan 35mm film.
Jika Anda ingin mengambil foto dengan jarak yang lebih jauh, maka carilah kamera dengan focal length lebih besar (angka milimeter lebih besar). Misalnya untuk telephoto, umumnya fotografer menggunakan kamera dengan focal length di atas 70mm.

Frames per second (fps)


Frames per second (fps) biasanya berhubungan dengan video. Angka fps menunjukkan jumlah gambar yang akan ditampilkan secara berurutan dalam 1 detik. Misalnya 30fps, maka gambar akan ditampilkan sebanyak 30 buah gambar dalam waktu 1 detik.
Umumnya fps yang masih nyaman ditonton adalah 30fps.

HDMI

HDMI (High Definition Multimedia Interface) merupakan sebuah antarmuka untuk mengirim gambar digital antar perangkat.
Umumnya HDMI digunakan pada HDTV atau komputer. HDMI connector dapat memudahkan Anda menampilkan video ke perangkat lain seperti komputer atau HDTV.

High-definition Video (HD Video)

High-definition video, atau disingkat HD video, merupakan video dengan resolusi tinggi, setidaknya 1024x768 pixel.

LCD

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan fitur di hampir semua kamera digital. Umumnya terdapat di bagian belakang kamera.
Fungsinya untuk menampilkan gambar yang akan difoto, untuk melihat foto-foto yang telah dibuat, maupun untuk menampilkan menu untuk konfigurasi kamera digital.

Macro Mode

Macro mode merupakan mode pada kamera digital untuk mengambil foto dengan jarak yang sangat dekat (close-up).
Pada mode macro, kamera akan me-reset lensa kamera dan menyesuaikan intensitas lampu kilat untuk membuat foto yang tajam dari jarak dekat.
is a digital camera photography mode that allows for sharp extreme close-up photographs. In macro mode, the camera resets its lens and adjusts the intensity of the flash to create sharp photos at close range.
Not all digital cameras offer a macro mode. The macro mode usually is something you must select from the camera's menu.

Megapixel

Megapixel (MP) sama dengan 1 juta pixel. Pixel merupakan elemen terkecil sebuah gambar dalam kamera digital.
Angka pada megapixel menentukan resolusi sebuah gambar. Sebuah gambar dengan megapixel yang lebih besar, akan memiliki resolusi yang lebih tinggi.

Memory Card

Memory card merupakan media penyimpanan data. Digunakan untuk menyimpan hasil foto dan video yang Anda ambil menggunakan kamera digital.
Terdapat berbagai ukuran, tipe dan merk memory card. Pastikan terlebih dulu sebelum Anda membeli memory card baru untuk menambah kapasitas penyimpanan data di kamera digital Anda.
Istilah lain untuk memory card yaitu: flash memory.
A memory card is a small, flat, electronic device that fits inside a digital camera and is used to store data about digital images. Several different types of memory cards exist, and digital cameras can only use a specific type or types. Each type is a different size, and most memory cards are not interchangeable.

MMC Card

MMC (Multi Media Card) merupakan salah satu tipe flash memory yang digunakan untuk menyimpan data dalam kamera digital.
Teknologi yang lebih populer yang dibuat berdasarkan MMC adalah SD Card.

Movie mode

Movie mode adalah kemampuan kamera digital untuk merekam klip video. Hampir semua kamera digital memiliki kemampuan ini. Bahkan beberapa di antaranya dapat merekam HD video.

Optical zoom

Optical zoom merupakan fitur kamera digital untuk memperbesar (zoom) gambar dengan menggunakan perubahan focal length pada lensa.
Jadi Anda harus mengatur lensa kamera untuk memperbesar gambar.
Optical zoom merupakan cara terbaik untuk memperbesar gambar karena tidak mengubah kualitas gambar seperti metode yang digunakan dalam digital zoom.
Kamera dengan optical zoom yang besar, biasanya lebih mahal dibanding digital zoom. Misalnya kamera dengan 10x optical zoom akan lebih mahal dibanding kamera dengan 2x optical zoom.

Panorama Mode

Panorama mode adalah fitur di mana fotografer bisa menyatukan atau menggabungkan sebuah set foto menjadi sebuah gambar pemandangan yang dapat dilihat seluruhnya hingga 180 derajat bahkan 360 derajat.

Pixel

Pixel merupakan elemen terkecil dalam sebuah gambar yang dihasilkan oleh kamera digital.
Sebuah pixel sebenarnya adalah sebuah titik atau kotak berukuran sangat kecil yang diberi warna.
Jutaan pixel diatur dalam sebuah gambar sehingga menjadi foto atau video yang indah.

Pocket Camera

Pocket camera atau kamera saku, adalah kamera berukuran kecil yang bisa muat dalam saku pakaian Anda, sehingga disebut kamera saku.
Umumnya kamera saku digunakan untuk fotografer pemula, karena cara penggunaannya yang sederhana, yaitu metode "point and shoot". Anda tinggal membidik gambar dan foto langsung bisa Anda nikmati, tanpa perlu banyak pengaturan.

Redeye reduction

Redeye reduction merupakan kemampuan kamera untuk menghilangkan warna merah yang bisa muncul pada pupil mata akibat pantulan lampu kilat pada mata orang yang terdapat dalam obyek foto.

Resolution

Resolution menunjukkan jumlah pixel dalam sebuah kamera digital. Semakin besar jumlah pixel, semakin tajam gambar yang dihasilkan.
Namun jumlah pixel bergantung pada ukuran memory card untuk menyimpan data. Karena semakin besar ukuran pixel, semakin banyak juga ruang penyimpanan data yang dibutuhkan.
Resolution atau resolusi biasa ditunjukkan dengan angka yang diikuti kata megapixel atau MP. Misalnya 10 megapixel atau 10 MP.
Jika Anda mencetak foto berukuran kartu pos, maka kamera dengan ukuran resolusi 2 MP sudah cukup. Tapi jika Anda ingin mencetak dengan ukuran besar, sebaiknya Anda memilih kamera yang memiliki MP lebih besar.

SD Card


SD Card merupakan salah satu tipe flash memory yang digunakan untuk menyimpan data dalam kamera digital.

Secure Digital High Capacity (SDHC)

Secure Digital High Capacity (SDHC) merupakan salah satu tipe flash memory yang digunakan untuk menyimpan data dalam kamera digital.
Teknologi SDHC merupakan pengembangan dari SD Card dengan kapasitas penyimpanan cukup besar.

Self timer

Self timer merupakan fitur kamera digital untuk mengambil foto secara otomatis setelah beberapa detik.
Fotografer mengarahkan kamera, lalu mengatur self timer, misalnya 10 detik, lalu setelah menekan tombol, fotografer berjalan ke area yang akan diambil.
Setelah 10 detik, kamera akan mengambil foto secara otomatis.

Viewfinder

Viewfinder digunakan untuk melihat foto yang akan Anda ambil.
Terdapat 2 jenis yaitu:
  • Optical viewfinder, yang biasanya terletak di bagian atas belakang kamera, berupa jendela kaca kecil.
  • Digital viewfinder, biasanya berupa LCD yang terdapat di belakang kamera.


Wide Angle

Wide angle menunjukkan kemampuan kamera digital untuk mengambil foto dengan bidang pandang lebih luas dibanding penglihatan manusia.